Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai US$21 miliar pada Juni 2022. Angka ini naik 12,87% (month-on-month/mom) dibandingkan Mei 2022 yang sebesar US$18,61 miliar.
Berdasarkan penggunaan barang, nilai impor terbesar berasal dari impor bahan baku/penolong, yakni US$16,23 miliar atau 77,55% dari total impor nasional Juni 2022.
Adapun bahan baku/penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang jadi maupun setengah jadi.
Kemudian nilai impor barang modal sebesar US$3,08 miliar atau 14,27% dari total impor. Sementara nilai impor barang konsumsi sebesar US$1,70 miliar atau 8,18% dari total impor nasional Juni 2022.
Jika dilihat dari sektornya, nilai impor Indonesia terbesar pada Juni 2022 berasal dari nonmigas, yakni US$17,33 miliar. Sedangkan nilai impor migas US$3,67 miliar.
Negara asal impor nonmigas terbesar adalah Tiongkok, dengan pangsa 35,25% dari total impor nonmigas nasional. Diikuti oleh Jepang dengan pangsa impor nonmigas 8,42%.
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia selama Januari-Juni 2022 mencapai US$116,18 miliar, naik 27,62% (year-on-year/yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya yang berjumlah US$91,04 miliar.
(Baca: Nilai Ekspor dan Impor RI Meningkat pada Juni 2022)