GoTo mulai memproses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang bernama lengkap GoTo Gojek Tokopedia. GoTo akan melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar saham seri A atau 4,35% sahamnya ke masyarakat. Siapa saja pemegang saham GoTo setelah IPO nanti?
Secara umum, pemegang saham GoTo dibagi antara pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) dan non-SDHSM. SDSHM adalah aturan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memungkinkan founder memiliki hak suara lebih banyak dari pemegang saham lainnya meski jumlahnya sama.
>
Pemegang SDSHM di GoTo adalah Andre Soelistyo yang memegang 0,83% saham, Kevin Bryan Aluwi (0,75%), William Tanuwijaya (1,75%), Melissa Siska Juminto (0,42%), dan PT Saham Anak Bangsa (2,25%). Tiga nama pertama saat ini duduk di Dewan Direksi GoTo sementara William duduk di Dewan Komisaris GoTo.
Sementara, pemegang non-SDSHM adalah Goto Peopleverse Fund (8,94%), SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. (8,62%), Taobao China Holding Limited (8,76%), dan pemegang saham lainnya dengan kepemilikin kurang dari 5%, yaitu sebanyak 62,35%. CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir termasuk salah satu pemegang saham di bawah 5% dengan kepemilikan 0,09%.
GoTo juga masih memiliki saham treasuri sebesar 0,86%. Saham treasuri ini dapat dilepas lagi jika Opsi Penjatahan Lebih atau greenshoe option dilakukan.
Greenshoe option adalah skema untuk stabilisasi harga jika sewaktu-waktu harga saham GoTo turun hingga di bawah harga IPO. Opsi ini berarti melepas 0,65% saham lagi hingga kepemilikan masyarakat dapat meningkat dari 4,35% menjadi 5% jika greenshoe option diambil.
(Baca: GoTo Diproyeksikan Rugi Rp 22,8 Triliun pada 2021)