Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap yen Jepang mencapai ¥146,62 pada perdagangan Jumat (9/8/2024) seperti dilansir dari Wall Street Journal (WSJ).
Nilai dolar itu turun 0,41% dari sebelumnya yang sebesar ¥147,23 pada perdagangan Kamis (8/8/2024).
Melansir Reuters, mata uang AS melemah terhadap yen Jepang setelah naik atau rebound selama tiga hari. Seperti terlihat pada grafik, nilai tukar dolar AS di depan yen sebenarnya didominasi pelemahan sejak 29 Juli 2024.
Penguatan yen ini karena data ketenagakerjaan yang lebih positif dari perkiraan pada hari Kamis, mendorong berkurangnya spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve di akhir tahun ini.
Reuters juga menyebut bahwa yen dan franc Swiss—mata uang safe haven atau stabil lainnya—berada di dekat level terendah satu minggu terakhir karena pasar saham utama naik dan imbal hasil obligasi turun.
Kekacauan pasar dalam seminggu terakhir ini sebagian besar dipicu oleh besaran gaji tenaga kerja di AS yang secara mengejutkan lebih rendah dari perkiraan seminggu yang lalu yang membuat saham-saham global jatuh. Sementara permintaan aset-aset yang aman seperti yen dan franc membuat kedua mata uang ini melonjak ke level tertinggi sejak awal tahun pada hari Senin (5/8/2024).
"Ada keinginan besar dari pasar untuk akhirnya menggunakan yen sebagai sumber safe haven dari kekacauan dan konflik yang terjadi di seluruh dunia," kata Juan Perez, direktur perdagangan di Monex USA di Washington yang diwartakan Reuters.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang lainnya, juga turun 0,136% pada 103,14 poin setelah kenaikan selama tiga hari.
(Baca juga: Bursa Saham Jepang Jatuh di Tengah Penguatan Yen)