The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1% pada pertemuan terakhirnya (4/5/2022). Langkah tersebut dilakukan untuk memerangi laju inflasi yang tinggi akibat naiknya harga komoditas energi dan pangan.
Kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pekan lalu tersebut masih membebani pergerakan pasar finansial global, termasuk mata uang kripto. Berdasarkan Coinbase.com, mata uang kripto pada perdagangan awal pekan ini Senin (9/5/2022) turun 1,95% dalam 24 jam terakhir.
Terra memimpin penurunan mata uang kripto berkapitalisasi pasar besar di awal pekan ini. Pada perdagangan hari ini mata uang kripto berkode LUNA ditransaksikan turun 5,47% menjadi Rp878,69 ribu per koin.
Mata uang kripto dengan penurunan terbesar berikutnya adalah Ethereum (ETH) yakni sebesar 4,53% menjadi Rp35,29 juta per koin. Diikuti Dogecoin (DOGE) yang harganya susut 3,1% menjadi Rp1.763,23 per koin.
Demikian pula harga Bitcoin juga terkoreksi 3,07% menjadi Rp 484,92 juta per koin. Dalam sepekan terarkhir, harga uang kripto yang memiliki kode perdagangan BTC tersebut telah turun 13,32%. Bahkan dalam setahun terakhir (year to year/yoy) mata uang dengan kapitalisasi terbesar ini harganya telah terjun 41,35%.
Mata uang kripto berkapitalisasi besar lainnya yang mengalami koreksi pada hari ini adalah BNB (BNB) sebesar 2,6% menjadi Rp5,06 juta per koin, Solana (SOL) turun 2,48% menjadi Rp1,07 juta per koin, XRP (XRP) turun 2,02% menjadi Rp8.159,74 per koin, dan Cardano (AD) yang juga turun 1,66% menjadi Rp 10.429,76 per koin.
Sedangkan Tether (USDT) dan Binance USD (BUSD) mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,26% menjadi Rp14.524,00 per koin dan 0,36% menjadi Rp14.538,62 per koin.
(Baca: Pengguna Mata Uang Kripto Indonesia Peringkat ke-4 Terbesar di Dunia)