Reuters Institute menyebut, Twitter dipandang sebagai tempat untuk mendapatkan berita, komentar, dan perspektif alternatif dibanding platform lainnya.
Data dari Digital News Report 2021 menunjukkan bahwa seperempat (25%) pengguna berita Twitter mengatakan alasan utama mereka menggunakannya adalah karena Twitter tujuan membaca berita terbaru.
"Bandingkan dengan Facebook, hanya 13% yang mengatakan hal yang sama," tulis Reuters Institute yang dipublikasikan Rabu (25/10/2023).
Pada laporan Digital News Report 2022, pengguna Twitter lebih banyak membaca berita nasional dan politik yang dipilih 59% dari total responden Twitter.
Konten berita selanjutnya adalah bisnis, finansial, dan berita ekonomi yang dipilih 45%. Disusul konten hiburan (entertainment) dan gaya hidup (life style), selebriti, sebesar 39%. Ketiga konten itu paling banyak dicari warga Twitter.
Dari konten yang disigi, paling sedikit adalah perang Ukraina (32%); berita keadilan sosial (35%); dan lingkungan serta perubahan iklim (37%).
Reuters Institute mengatakan, topik berita yang menurut orang-orang paling mereka perhatikan di Twitter juga merupakan cerminan identitas platform tersebut.
"Dibandingkan platform lain, proporsi pengguna berita Twitter dalam data kami lebih banyak yang mengunjungi platform tersebut untuk mendapatkan informasi terkini mengenai politik nasional dan berita mengenai bisnis, keuangan, dan ekonomi," tulis Reuters Institute.
Responden Twitter yang disurvei sebesar 5.852 orang. Namun secara umum, penelitian Digital News Report 2023 ini mensurvei lebih dari 93.000 pengguna berita digital di 46 negara di Afrika, Asia, Eropa, Amerika, dan Oseania.
(Baca juga: Pengguna Medsos Berpendidikan Tinggi Lebih Banyak Ditemukan di Twitter)