Airbnb adalah pionir marketplace akomodasi asal Amerika Serikat (AS) yang berdiri sejak 2008.
Airbnb menawarkan fungsi broker bagi pemilik hunian yang ingin menyewakan kamar, rumah, apartemen, dan sebagainya dalam jangka waktu tertentu.
Melansir dari Business of Apps, pada 2021 ada 300 juta pemesanan akomodasi Airbnb di seluruh dunia. Jumlah ini melonjak 55,4% dari tahun sebelumnya.
Pada 2020, pemesanan akomodasi di Airbnb sempat menurun 29% menjadi 193 juta pemesanan, seiring dengan munculnya pandemi Covid-19 yang membatasi perjalanan wisatawan.
Pasar utama Airbnb umumnya merupakan pelancong yang hanya singgah beberapa hari di suatu tempat dan tidak terlalu mementingkan fasilitas kamar hotel yang mewah.
Sedangkan dari sisi suplai AirBnB mengklaim tidak mengalami kesulitan, karena banyak pemilik hunian yang bersedia menyewakan propertinya untuk menambah penghasilan.
(Baca Juga: Pasang Tarif Hingga Rp 2,1 Miliar Per Malam, Inilah 10 Hotel Termahal di Dunia)