PT Bank Danamon Tbk berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk (konsolidasian) sebanyak Rp1,57 triliun pada 2021.
Angka tersebut melonjak 56,12% dibanding laba bersih tahun 2020 yang berjumlah Rp1,01 triliun.
Emiten yang memiliki kode perdagangan BDMN ini mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 13,99 triliun sepanjang 2021, tumbuh 0,22% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan beban operasional selain bunga bersih mencapai Rp11,58 triliun sepanjang 2021, turun 0,95% dibanding tahun sebelumnya.
Tumbuhnya laba BDMN selaras dengan tumbuhnya kredit di segmen entrerprise banking sebesar 6% yang terjadi berkat kerja sama serta dukungan dari jaringan global MUFG.
Adapun aset Bank Danamon turun menjadi Rp192,24 triliun sepanjang 2021, menyusut 4,31% dibandingkan aset tahun sebelumnya yang mencapai Rp200,89 triliun.
Rinciannya, Kewajiban BDMN menjadi Rp147,7 triliun pada akhir 2021, turun 6,39% dibanding tahun sebelumnya. Sementara ekuitasnya menjadi Rp44,54 triliun pada 2021, tumbuh 3,32% dibanding tahun sebelumnya.
Rasio Keuangan Bank Danamon
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) meningkat dari 24,98% pada 2020 menjadi 26,72% pada 2021.
Sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) kotor turun dari 2,84% pada 2020 menjadi 2,74% pada 2021.
Rasio pengembalian aset (Return on Assets/ROA) setelah pajak meningkat dari 0,51% menjadi 0,82%.
Sama halnya dengan Rasio pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) yang meningkat dari 2,65% menjadi 4,07%.
Demikian pula rasio margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat dari 7,4% menjadi 7,5% .
(Baca Juga: Inilah 3 Bank Pencetak Laba Terbesar 2021, Siapa Juaranya?)