Penyaluran kredit baru terindikasi tumbuh positif pada Oktober 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 12,7% pada Oktober 2021.
Meski demikian, nilai SBT permintaan kredit baru pada Oktober 2021 masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Pada September 2021, nilai SBT permintaan kredit baru tercatat sebesar 48,9%.
Pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 terjadi pada seluruh kategori bank meski tumbuh melambat dibandingkan pada bulan sebelumnya. Pada kategori bank umum (BU), penyaluran kredit baru tumbuh 4,2% pada Oktober 2021, lebih rendah dibandingkan pada bulan sebelumnya 44,5%.
Penyaluran kredit baru pada kategori bank umum syariah (BUS) tercatat tumbuh 95,2% pada Oktober 2021, lebih rendah dari September 2021 yang sebesar 98,2%. Sementara pada kategori bank pembangunan daerah (BPD), penyaluran kredit baru tumbuh 75,7%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 86,7%.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit konsumsi (KPR) tumbuh 54,4% pada Oktober 2021, lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya 50,7%. Sementara pada penyaluran kredit investasi (KI) tumbuh melambat. Kredit investasi sebesar 41,7% pada September 2021 menjadi 5,7% pada Oktober 2021.
Penyaluran kredit baru pada jenis kredit modal kerja (KMK) juga tumbuh melambat dari 62,1% menjadi 38,6% pada Oktober 2021. Selain itu, kredit konsumsi lainnya pun tumbuh melambat dari 32,5% menjadi 24,8% pada Oktober 2021.
Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 diprioritaskan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh industri pengolahan/manufaktur dan konstruksi. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 adalah prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah.
(Baca: BI: Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif pada Kuartal III-2021)