Nilai transaksi kartu ATM dan Debit meningkat Rp760 triliun (10,99%) menjadi Rp7,68 kuadriliun pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih besar dibanding sebelum terjadi pandemi serta merupakan level tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Pulihnya aktivitas masyarakat seiring penularan virus corona yang mereda membuat transaksi kartu ATM dan debit pulih dan bahkan mencatat pertumbuhan pada tahun lalu.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu ATM dan debit sempat menyusut Rp557,9 triliun (7,46%) menjadi hanya Rp6,97 kuadriliun pada 2020 dari Rp7,47 kuadriliun pada tahun sebelumnya.
Peraturan pembatasan kegiatan sosial masyarakat berdampak langsung terhadap turunnya nilai transaksi kartu ATM dan debit untuk pertama kalinya dalam 1 dekade.
DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan nilai transaksi kartu ATM dan debit, yakni mencapai Rp2,93 kuadriliun (38,21%) dari total transaksi pada 2021. Diikuti Jawa Barat dengan nilai transaksi mencapai Rp1,04 kuadriliun (13,59%).
(Baca: Transaksi kartu ATM dan Debit Capai 7,4 Miliar Transaksi pada 2021)