Temuan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, tak sedikit masyarakat kelas menengah yang melakukan sejumlah kebiasaan finansial, baik untuk diri sendiri dan keluarganya.
Kebiasaan finansial terbesar kelas menengah Indonesia adalah merencanakan pengeluaran dan pendapatan, dipilih oleh 69,9% responden dalam survei pada awal 2025 tersebut.
Selanjutnya, membedakan uang tagihan bulanan dengan keperluan sehari-hari, dipilih 53,6%.
Kemudian, ada yang mencatat pengeluaran, sebanyak 42,2%. Disusul mencatat tagihan bulanan yang akan datang sebesar 33,1% responden.
Selebihnya, yakni mengatur pembayaran otomatis atau autodebet untuk pengeluaran rutin hingga menggunakan alat pengelolaan uang untuk jadwal tagihan.
Namun di luar daftar itu, masih ada responden yang tidak melakukan satu pun kebiasaan finansial.
Ini daftar lengkap kebiasaan finansial kelas menengah Indonesia berdasarkan survei KIC:
- Merencanakan pengeluaran dan pendapatan 69,9%
- Membedakan uang untuk tagihan bulanan dengan keperluan sehari-hari 53,6%
- Mencatat pengeluaran 42,2%
- Mencatat tagihan bulanan yang akan datang 33,1%
- Mengatur pembayaran otomatis atau autodebet untuk pengeluaran rutin 15,5%
- Menggunakan alat pengelolaan uang untuk jadwal tagihan 15%
- Tidak satu pun 4,9%.
Survei KIC ini melibatkan 472 responden berusia 17–59 tahun, terdiri atas 60% laki-laki dan 40% perempuan. Responden tersebar di 10 kota besar Indonesia, yaitu Bandung, Medan, Surabaya, Jayapura, Jakarta, Semarang, Banjarmasin, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar.
Pengambilan data dilakukan pada 6-9 Januari 2025 secara online dengan metode non-probability sampling. Adapun toleransi kesalahan survei (margin of error) 4,6%.
Laporan lengkap survei KIC yang bertajuk Kelas Menengah Indonesia di Tengah Ketidakpastian Ekonomi dapat diakses melalui tautan berikut.
(Baca juga: Banyak Warga Kelas Menengah Sisihkan Tabungan untuk Dana Darurat)