Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 sekitar 12% penduduk Indonesia sudah lanjut usia (lansia) atau berumur 60 tahun ke atas.
Dari kelompok lansia tersebut, lebih dari separuhnya atau 55,32% masih bekerja.
(Baca: Banyak Lansia RI Kerja Informal, Tak Punya Perlindungan)
Persentase lansia Indonesia yang bekerja pada 2024 meningkat hingga mencapai rekor tertinggi baru dalam sedekade terakhir.
BPS menyatakan ada banyak alasan yang mendorong lansia tetap bekerja, salah satunya adalah keharusan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Ketidaktersediaan non-labor income seperti jaminan pensiun menuntut lansia untuk tetap bekerja," demikian dikutip dari laporan BPS.
"Beberapa faktor yang memengaruhi lansia tetap bekerja antara lain masih kuat secara fisik dan mental, adanya desakan ekonomi, serta motif aktualisasi diri atau emosi," lanjutnya.
BPS juga mencatat, semakin tinggi tingkat pendidikan lansia, persentase lansia yang bekerja cenderung semakin rendah.
Dari seluruh lansia yang bekerja pada 2024, mayoritas atau 40,5% berstatus tidak pernah sekolah/tidak tamat SD, dan 37,6% lulusan SD.
Kemudian lulusan SMP/sederajat 8,5%, SMA/SMK 9,1%, dan perguruan tinggi 4,2%.
"Lansia yang berpendidikan rendah umumnya terpaksa harus bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan pada saat itu saja, tanpa memikirkan adanya jaminan hari tua," kata BPS dalam laporannya.
(Baca: Wirausaha Pemula di Indonesia Mayoritas Lansia)