Pasokan gandum di dunia terkena dampak akibat perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga komoditas tersebut dan turunnya ikut terkerek naik. Indonesia sendiri masih ketergantungan pada impor gandum yang menjadi bahan baku dari mi instan.
Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia bahkan menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia dengan mengimpor sebanyak 10,29 juta ton gandum pada 2020.
Produk turunan dari gandum, yaitu mi instan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Konsumsi mi instan Indonesia mencapai 13,27 miliar bungkus tahun lalu atau setara 11,23% konsumsi mi instan dunia.
Menteri Pertanian, Syahrul mengatakan Perang Rusia menyebabkan 180 juta ton gandum tidak bisa diekspor dari negara tersebut. Kondisi itu akan mempengaruhi industri makanan di Indonesia.
"Jadi hati-hati yang makan mi, (bahan bakunya) banyak dari gandum. Besok harganya tiga kali lipat," katanya, dikutip dari Katadata.co.id (Kamis, 11/08/22).
Indomie jadi merek mi instan paling favorit
Lembaga riset independen, Frontier Group, melakukan riset tentang merek mi instan paling populer di Indonesia. Hasilnya, Indomie menunduki urutan pertama yang meraih Top Brand Award 2022.
Indomie tercatat memperoleh skor Top Brand Index (TBI) tertinggi di antara merek mi instan lainnya, yakni 72,9%. Posisinya diikuti Mie Sedaap dengan memperoleh skor TBI 15,5%.
Sarimi ada di posisi ketiga dengan memperoleh skor TBI 2,6%. Setelahnya ada Gaga 100/ Mie 100 2,2%, dan Supermi 1,6%.
Penilaian ini berdasarkan survei terhadap 8.500 responden yang tersebar di 15 kota besar Indonesia. Responden terdiri dari 6.000 sampel acak, 1.700 sampel booster, dan 800 sampel booster B2B.
Ada tiga parameter yang digunakan dalam penilaian ini. Pertama, Top of Mind atau merek produk pertama yang disebut responden. Kedua, Last Usage atau merek produk terakhir yang digunakan responden.
Ketiga, Future Intention atau keinginan responden untuk menggunakan produk merek tersebut di masa depan. Skor Top Brand Index selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter.
(Baca Juga: Penjualan Mi Instan Terus Meningkat dalam 5 Tahun Terakhir)