Produksi minyak ConocoPhillips sejak 2008 hingga 2015 mampu di atas proyeksi. Produksi minyak tertinggi pernah terjadi pada 2008 ketika menyentuh 27,5 juta barel, jauh melebihi proyeksi 24,6 juta barel.
Level produksi minyak tertinggi kedua terjadi pada 2010 ketika menembus 22,4 juta barel, di atas proyeksi 20,6 juta barel. Adapun produksi terendah, menurut data Kementerian ESDM, terjadi pada 2015 yang hanya mampu memproduksi 8,4 juta barel kendati masih di atas proyeksi 7,5 juta barel.
Mengacu data SKK Migas, raksasa minyak asal Amerika Serikat ini mengelola tiga blok minyak di Indonesia yakni di Blok B South Natuna, South Jambi B Block, dan Corridor Block. Hanya saja khusus gas, mulai tahun depan, ConocoPhillips tak akan memproduksi gas elpiji. Bahkan perusahaan akan menutup kilang elpiji yang berada di Lapangan Belanak, Blok B South Natuna, pada akhir 2016 ini karena sudah tidak ekonomis.