Realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) Pertalite pada semester I 2024 sudah mencapai 15 juta kiloliter.
Porsinya mencapai 47% dari kuota Pertalite tahun ini yang totalnya 31,6 juta kiloliter.
Data tersebut disampaikan Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman.
"Seluruh penyaluran BBM subsidi dalam posisi aman," kata Saleh, disiarkan Katadata, Jumat (5/7/2024).
Pertalite dikategorikan sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yang harganya diatur pemerintah melalui mekanisme "kompensasi".
Dengan mekanisme tersebut, pemerintah membayar dana kompensasi ke badan usaha penyalur Pertalite untuk menutup selisih antara harga produk sebenarnya dengan harga jual eceran yang ditetapkan.
Berdasarkan laporan kinerja BPH Migas, kuota dan penyaluran JBKP Pertalite naik signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2020 kuotanya hanya 11 juta kiloliter, dengan realisasi penyaluran 7,38 juta kiloliter.
Kemudian pada 2022-2023 kuota dan penyalurannya menjadi sekitar 30 juta kiloliter.
Adapun sejak 2020 realisasi penyaluran Pertalite belum pernah melebihi kuota, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Ada Wacana Pembatasan BBM Bersubsidi, Berapa Anggarannya?)