Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Polewali Mandar, pada 2023 tercatat Rp16 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,58% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp14,84 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,58%.
(Baca: 0,1% Penduduk di Kabupaten Majene Beragama Protestan)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 491,01 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp32,3 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 380.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Polewali Mandar pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp6,86 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 5,14% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp6,23 triliun.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,99% menjadi Rp2,5 triliun, PDRB sektor konstruksi yang kali ini tumbuh 3,16% menjadi Rp1,07 triliun.
(Baca: 9% Penduduk di Kabupaten Mamuju Tengah Beragama Protestan)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp853,45 miliar. Sektor ini tercatat pertumbuhan negatif -0,47% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp839,92 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Polewali Mandar pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Polewali Mandar ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 38,98%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Transportasi dan Pergudangan,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.