Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kota Bengkulu Turun 0,09%
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Harga-harga komponen penyumbang inflasi minuman yang tidak beralkohol di Kota Bengkulu pada Juli lalu turun 0,09%. Angka ini meski turun, namun tetap lebih tinggi dibandingkan penurunan yang tercatat di bulan sebelumnya turun 3,14%. Di antara 10 kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang -1,56% inflasi daerah ini.
(Baca: Harga Pakaian dan Alas Kaki di Kabupaten Pasaman Barat Bulan Juli Naik 0,02%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kota Bengkulu berada di level 101,89 pada Juli 2024, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 101,98.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 14.22% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kota Bengkulu telah mengalami pertumbuhan -4,01% (year to date/ytd).
Hasil survei BPS, data per Juli 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan sepuluh di bandingkan sub kelompok lainnya.
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per Juli di Kota Bengkulu :
- Kelompok makanan -2,14%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,09%
- Kelompok rokok dan tembakau 0,8%
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau -1,56%
Dibandingkan dengan 118 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Kabupaten Bungo sebesar 1,4% dengan IHK sebesar 109.73 dan terendah terjadi di Kota Gorontalo turun 0,15% dengan IHK sebesar 103.22. Sementara untuk Kota Bengkulu ini menempati urutan 102.
Inflasi (umum) bulan Juni 2024 di tingkat nasional sebesar 0,12% turun dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, inflasi umum nasional telah mencapai 1,04% (ytd) dan jika dibandingkan dengan posisi Juni 2019, telah terjadi inflasi turun 23,07% (yoy).
Data Terkait
Data Stories Terkini
