Bank Pembangunan Asia (ADB) memproyeksikan surplus transaksi berjalan Indonesia akan menyusut menjadi 0% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2022, seiring dengan peningkatan impor.
Pada tahun 2021, surplus transaksi berjalan Indonesia mencapai 0,28% dari PDB menurut data Bank Indonesia (BI). Surplus ini membalikkan defisit transaksi berjalan tahun 2020 yang mencapai 0,42% dari PDB.
Proyeksi ADB untuk transaksi berjalan Indonesia lebih optimistis dibanding BI, yang memperkirakan defisit antara 1,1% dan 1,9% dari PDB pada tahun 2022.
Sedangkan ADB memperkirakan Indonesia baru akan mencatat defisit transaksi berjalan sebesar 0,5% dari PDB pada tahun 2023.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Februari 2022 Indonesia mencatatkan impor barang senilai US$16,64 miliar, tumbuh 25,43% dari setahun sebelumnya. Di periode ini neraca perdagangan barang tercatat masih membukukan surplus sebesar $3,83 miliar.
(Baca: Bank Dunia Prediksi Indonesia Kembali Alami Defisit Transaksi Berjalan)