Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada 2023 tercatat Rp9165,46 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp8442 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,19%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 236,33 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp38.840 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 312.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertambangan dan penggalian menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertambangan dan penggalian. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,88 triliun. Nominal ini tumbuh 8,78%.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 4,54% menjadi Rp1,88 triliun, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,14% menjadi Rp871,68 miliar.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp664,96 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 22,49%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.