Penerimaan negara pada 2016 hanya mencapai Rp 1.551,8 triliun atau 86,9 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P), yaitu Rp 1.786,2 triliun. Dimana penerimaan dari perpajakan sebesar Rp 1.283,6 triliun atau 86,6 persen dari APBN-P dan penerimaan bukan pajak mencapai Rp 262,4 triliun atau 107 persen. sementara hibah mencapai Rp 5,83 triliun atau 295,2 persen dari APBN-P 2016.
Adapun realisasi belanja negara 2016 hanya mencapai Rp 1.859,5 triliun atau 89,3 persen dari APBN-P yakni sebesar Rp 2.082,9 triliun. Untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.148,6 triliun (87,9 persen) dan transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 710,86 triliun atau 91,6 persen dari APBN-P 2016.
Alhasil, realisasi APBN 2016 mengalami defisit Rp 307,7 triliun atau sekitar 2,46 persen. Angka ini lebih tinggi dari APBN-P yakni sebesar Rp 296,7 triliun atau 2,35 persen. Sedangkan pembiayaan anggaran mencapai Rp 330,3 triliun.