Pagu indikatif belanja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkurang cukup signifikan pada 2025.
Hal ini terlihat dari Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025 (KEM PPKF) yang dirilis Kementerian Keuangan pada Mei 2024.
Menurut penjelasan Kementerian Keuangan, pagu indikatif adalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada kementerian/lembaga sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahun depan.
"Pagu indikatif" dirumuskan dari patokan anggaran dasar ditambah inisiatif baru, dan nantinya akan berubah menjadi "pagu anggaran" setelah ada penyesuaian dari kementerian/lembaga.
Statusnya kemudian akan berubah lagi menjadi "alokasi anggaran" setelah melalui pembahasan dengan DPR.
Berdasarkan KEM PPKF terbaru, pagu indikatif belanja KLHK pada 2025 adalah Rp6,24 triliun.
Nilainya berkurang sekitar Rp1,48 triliun atau menyusut 19% dibanding alokasi anggaran dalam APBN 2024.
Penyusutan paling besar terjadi di pos belanja Program Kualitas Lingkungan Hidup.
Dalam APBN 2024 program tersebut mendapat alokasi anggaran Rp1,2 triliun. Namun, pada 2025 pagu indikatifnya menyusut 62,5% menjadi Rp451,2 miliar.
Penyusutan serupa terjadi di pos pengelolaan hutan, ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pendidikan vokasi.
Satu-satunya pos yang pagu indikatifnya bertambah hanya dukungan manajemen.
Berikut rincian persentase kenaikan/penurunan pagu indikatif belanja KLHK pada 2025 per program:
- Program Dukungan Manajemen: pagu indikatif naik 10,7% (dibanding alokasi anggaran dalam APBN 2024)
- Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan: turun 40,5%
- Program Kualitas Lingkungan Hidup: turun 62,5%
- Program Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim: turun 14,1%
- Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi: turun 37,4%
- Total pagu indikatif belanja KLHK: turun 19,1%
(Baca: Bencana Alam Terkait Perubahan Iklim Meningkat di Skala Global)