Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 4.206 unit usaha objek wisata komersial di Indonesia pada 2023.
Usaha objek wisata komersial adalah usaha pariwisata yang menerapkan tiket masuk berbayar, atau mengharuskan pengunjungnya membayar sesuatu seperti menyewa tempat, membeli suvenir, dan lain-lainnya.
Pada 2023 seluruh usaha objek wisata komersial di Indonesia menghasilkan pendapatan Rp11,14 triliun. Mayoritas atau 84,38% berasal dari penjualan tiket masuk.
"Jika dibagi dengan jumlah objek daya tarik wisata yang ada, maka rata-rata satu usaha akan menghasilkan omzet sekitar Rp2,87 miliar," tulis BPS dalam laporan Statistik Objek Daya Tarik Wisata 2023.
Pada 2023 DKI Jakarta menjadi provinsi dengan pendapatan usaha objek wisata komersial tertinggi, yakni mencapai Rp2,36 triliun dari 33,05 juta pengunjung.
"Dari sisi jumlah pengunjung, DKI Jakarta menempati posisi ketiga terbanyak di Indonesia dan ditambah dengan banyaknya objek wisata yang memiliki harga tiket masuk di atas Rp50 ribu," tulis BPS.
Posisi berikutnya dihuni oleh Bali yang mengantongi pendapatan Rp2,21 triliun dari 18,11 juta pengunjung.
BPS menilai, pencapaian Bali ditopang oleh banyaknya wisatawan mancanegara maupun nusantara yang berkunjung ke sana, baik untuk liburan maupun untuk bekerja, menghadiri acara rapat, atau konferensi.
Lengkapnya, berikut daftar 10 provinsi dengan pendapatan usaha objek wisata komersial terbesar di Indonesia pada 2023:
- DKI Jakarta: Rp2,36 triliun
- Bali: Rp2,21 triliun
- Jawa Tengah: Rp1,98 triliun
- Jawa Barat: Rp1,41 triliun
- Jawa Timur: Rp1,27 triliun
- DI Yogyakarta: Rp613,05 miliar
- Riau: Rp207,87 miliar
- Banten: Rp168,2 miliar
- Sumatera Utara: Rp151,18 miliar
- NTB: Rp117,83 miliar
(Baca: Ini Negara ASEAN yang Paling Ramai Wisatawan Mancanegara)