Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Aceh Tenggara, pada 2023 mencapai Rp6257,95 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5828,69 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,17%.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Aceh Tenggara Rp.27,1 Juta Data per 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 229,37 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp27.100 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 422.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Aceh Tenggara pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp2,63 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 4,01% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,42 jutajuta.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,57% menjadi Rp892,65 ribujuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 1,61% menjadi Rp827,8 ribujuta.
(Baca: 12,25% Penduduk di Kabupaten Aceh Jaya Masuk Kategori Miskin)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan PDRB Rp260,57 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Aceh Tenggara pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Aceh Tenggara ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 39,96%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor konstruksi, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.