Harga-harga komponen penyumbang inflasi makanan di Kota Cirebon pada November berada di angka 0,69%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,47%. Di antara enam kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang 0,56% inflasi daerah.
(Baca: 7,39% Penduduk di Kabupaten Ciamis Masuk Kategori Miskin)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kota Cirebon berada di level 103,86 pada November 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 103,15.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 10.53% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kota Cirebon telah mengalami pertumbuhan -0,43% (year to date/ytd).
Inflasi makanan, minuman dan tembakau ini merupakan yang tertinggi dibanding sub kelompok lainnya (data per November 2024).
(Baca: Pengeluaran Penduduk Kabupaten Sambas untuk Membeli Mie Rebus Rp3.234,47 per Kapita per Minggu)
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per November di Kota Cirebon :
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,06%
- Kelompok makanan 0,69%
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,56%
Dibandingkan dengan 150 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,88% dengan IHK sebesar 107.62 dan terendah terjadi di Kabupaten Jayawijaya turun 1,15% dengan IHK sebesar 112.79. Sementara untuk Kota Cirebon ini menempati urutan 72.
Bulan September 2024, BPS mencatat inflasi nasional turun 0,12% secara bulanan dan -8,4% secara tahunan. Meski tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulanan sebelumnya, tingkat inflasi bulanan ini tidak setinggi periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 2,86%.