Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan belanja subsidi pemerintah sudah mencapai Rp38,51 triliun selama periode Januari-Maret 2022.
Angka tersebut tumbuh 80,1% (year on year/yoy) dibanding kuartal I tahun sebelumnya.
Realisasi subsidi pada kuartal I 2022 sebagian besar diarahkan untuk subsidi energi sebesar Rp32,52 triliun, yang mencakup subsidi BBM, LPG tabung 3 kg, dan subsidi listrik.
"Peningkatan realisasi subsidi BBM dan subsidi LPG tabung 3 kg utamanya dipengaruhi kenaikan ICP yang rata-rata naik sebesar 66,7% yoy selama periode Januari-Maret 2022 dan kenaikan volume LPG sebesar 4,24% selama Januari-Februari 2022," tulis Kemenkeu dalam laporan APBN Kita Edisi April 2022.
Jumlah pelanggan listrik subsidi juga dilaporkan bertambah sebanyak 1 juta, menjadi total 38,3 juta pelanggan pada kuartal I 2022. Namun, volume konsumsi listrik subsidi justru turun 15,5% ke 9,8 terawatt-jam (TWh) pada periode yang sama.
Adapun total subsidi non-energi pada kuartal I 2022 berjumlah Rp5,99 triliun, mencakup subsidi pupuk serta subsidi bunga kredit program untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan uang muka perumahan.
"Hal ini antara lain didorong oleh pertumbuhan realisasi subsidi kredit program yang sangat signifikan dari periode Januari-Maret tahun lalu yang hanya sebesar Rp381,84 miliar atau tumbuh sebesar 1.056,38 persen," kata Kemenkeu dalam laporannya.
(Baca: Pemerintah Naikkan Kuota Subsidi LPG Tabung 3 Kg, Ini Datanya)