Lembaga Financial Intermediary Fund (FIF) menargetkan pengumpulan dana untuk persiapan pandemi global senilai US$10,5 miliar atau sekitar Rp161,23 triliun (kurs Rp15.356/US$) per tahun.
Namun, menurut laporan Ketua Dewan Pengelola Dana FIF Chatib Basri, total dana sumbangan yang terkumpul hingga 11 Oktober 2022 baru mencapai US$1,4 miliar atau Rp21,49 triliun. Jumlah ini porsinya baru 13,33% dari target yang diharapkan.
Adapun sumbangan yang sudah terkumpul berasal 12 negara anggota G20, termasuk Indonesia yang sudah menyumbang US$50 juta. Ada juga sumbangan yang berasal dari beberapa negara berkembang dan tiga lembaga filantropis global.
"Kami tentu berharap bahwa anggota-anggota FIF akan memberi donasi, diharapkan setiap tahun (terkumpul) sekitar US$10,5 miliar untuk persiapan dana yang akan diberikan ke negara berpendapatan menengah-bawah kalau ada pandemi," ujar Chatib, dilansir Katadata.co.id, Selasa (11/10/2022).
FIF resmi dibentuk pada 30 Juni 2022 di bawah Bank Dunia. Setiap dana yang dikumpulkan melalui lembaga ini dikategorikan sebagai aliran dana khusus dan pembiayaan jangka panjang untuk memperkuat kesiapan menghadapi pandemi di masa mendatang.
(Baca: Dana PC-PEN Baru Terpakai 47,2% hingga Pertengahan September 2022)