Gunung Ibu Erupsi pada Selasa Sore, Statusnya Siaga


Nama Data | Nilai |
---|---|
Semeru | 1.110 |
Ibu | 940 |
Lewotobi Laki-laki | 227 |
Dukono | 53 |
Ili Lewotolok | 45 |
Marapi | 29 |
Dempo | 2 |
Raung | 1 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ibu di Maluku Utara kembali erupsi pada Selasa (25/3/2025) pukul 16.18 WIT. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ibu sudah erupsi 14 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 700 meter di atas puncak (2.025 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 45 detik.
(Baca: Indeks Risiko Banjir Bekasi Tertinggi di Jabotabek)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ibu di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 25 Maret 2025 pukul 06.00-12.00 WIT menunjukkan terjadi 37 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-28 milimeter dan lama gempa 30-67 detik.
Kemudian, 40 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-9 milimeter dan lama gempa 17-62 detik serta 4 kali harmonik dengan amplitudo 48-198 milimeter dan lama gempa 4-28 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara kawah aktif Gunung Ibu.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 2.407 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.110 kali letusan) sedangkan Gunung Ibu erupsi 940 kali.
(Baca: Banjir Masih Jadi Bencana Terbanyak di Indonesia hingga Maret 2025 )