KLHK Temukan 146 Titik Panas di Indonesia, Terbanyak di Sulawesi Tenggara (Jumat, 11 April 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 11/04/2025 11:52 WIB
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 146 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 47 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Jumat (11/4/2025) pukul 11.52 WIB. Dari 146 titik panas terdeteksi, 1 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 137 titik skala sedang, dan 8 titik skala rendah.

>

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sulawesi Tenggara sebanyak 30 titik. Sumatera Selatan menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 16 titik. Kalimantan Timur berada di posisi ketiga sebanyak 15 titik panas.

Sebanyak 12 titik panas terdeteksi di Jambi, Jawa Timur menyusul dengan 8 titik panas, serta Kepulauan Bangka Belitung dan Kalimantan Utara masing-masing memiliki 8 dan 6 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)

Data Populer

Lihat Semua