Impor daging sapi Indonesia periode 2010-2016 cukup fluktuatif. Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa pada 2010 volume impor daging sapi mencapai 90,5 ribu ton dengan nilai US$ 338,8 juta. Namun, pada 2012 volume impor daging sapi turun menjadi 39,4 ribu ton dan nilai US$ 164,89 juta.
Kemudian pada 2014, impor daging sapi kembali meningkat menjadi 246,5 ribu ton dengan nilai US$ 681,23 juta. Setahun kemudian impor daging sapi kembali turun menjadi 197,6 ribu ton dengan nilai US$ 545,57 juta. Sementara impor daging sapi periode Januari-Mei 2016 mencapai 107,2 ribu ton dengan nilai US$ 321,3 juta.
Tidak terpenuhinya kebutuhan domestik mendorong pemerintah membuka impor daging sapi kendati memicu kontroversi. Meskipun sudah melakukan impor dari beberapa negara, namun harga daging di Indonesia masih tetap tinggi, terutama saat menjelang hari raya Lebaran. Seperti diberitakan, telah ditemukannya daging yang tidak layak konsumsi dari Brasil membuat beberapa negara menghentikan impor daging dari Negeri Samba. Padahal Brasil merupakan salah satu negara pengekspor terbesar dunia.