Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 Indonesia mengmpor sayuran sekitar 1 juta ton.
Angka itu meningkat sekitar 3,3% dibanding 2021 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi impor sayuran terbanyak dalam lima tahun terakhir.
Pada 2022 Indonesia paling banyak membeli sayur impor dari Tiongkok, dengan proporsi sekitar 62% dari total impor nasional.
Ada banyak pula sayur impor yang didatangkan dari India, Myanmar, Belanda, Selandia Baru, Australia, Jerman, Ethiopia, Kanada, dan Amerika Serikat, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Impor Sayuran Meningkat pada 2022, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir)
Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri, komoditas sayuran yang paling banyak diimpor Indonesia adalah bawang putih, bawang bombay, wortel, brokoli, dan paprika.
"Kalau bawang putih ini sudah jelas, karena hampir 100% kebutuhan (bawang putih) dalam negeri itu dari impor," kata Abdullah, disiarkan Detik.com (19/5/2022).
Namun, menurut Abdullah, alasan Indonesia mengimpor tak selalu karena pasokan lokal yang kurang. Ada pula beberapa komoditas yang didatangkan dari luar negeri karena lebih murah dan kualitasnya lebih bagus, salah satunya wortel.
"Kalau wortel kita ini kan secara penampilan kecil-kecil, walaupun kualitas rasa kita terbaik. Namun, wortel yang impor ini lebih besar-besar, mulus. Ini persoalan yang harus dihadapi. Masyarakat kita kan pilihannya yang lebih murah, lebih besar. Pilihannya, ya, akan jatuh ke impor," kata Abdullah.
(Baca: Ini Pertumbuhan Produksi Wortel di Indonesia sampai 2021)