Sepuluh tahun terakhir target lifting minyak yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) selalu tidak bisa dicapai. Kejadian tersebut kiranya juga akan berulang di tahun ini. Pasalnya, beberapa proyek andalan seperti Lapangan Cepu dan lapangan Banyu Urip tidak berjalan sesuai rencana. Selain itu, ada faktor tren penurunan harga minyak yang menyebabkan para kontraktor minyak menahan produksi. Pendiri Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto memperkirakan lifting minyak tahun ini hanya akan tercapai paling tinggi 800 ribu barel per hari.