Ini Sentimen Warganet terhadap Kelangkaan BBM SPBU Swasta

Energi

Lite

Nabilah Muhamad 22/09/2025 12:15 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut Litbang Kompas, sebanyak 76% perbincangan warganet terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta berisi sentimen negatif.

Sentimen Perbincangan Warganet Indonesia di Media Sosial tentang Kelangkaan BBM di SPBU Swasta (15-17 September 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Ini Sentimen Warganet terhadap Kelangkaan BBM SPBU Swasta

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Sentimen Perbincangan Warganet Indonesia di Media Sosial tentang Kelangkaan BBM di SPBU Swasta (15-17 September 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta di Indonesia mengalami kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) sejak akhir Agustus 2025.

Menurut pantauan Litbang Kompas, kondisi ini memicu banyak unggahan dan komentar bernada negatif dari warganet.

Dari seluruh percakapan terkait isu tersebut di TikTok, Instagram, YouTube, Facebook, dan X yang dipantau selama 15-17 September 2025, mayoritas atau 76% berisi sentimen negatif.

"Angka itu menunjukkan bahwa kelangkaan stok BBM di SPBU swasta membuat warganet merasa geram dan kesulitan," kata tim Litbang Kompas dalam laporannya, Sabtu (20/9/2025).

Dari berbagai komentar yang ditemukan, sebagian besar warganet mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM di SPBU swasta langganan mereka.

Sementara itu, terdapat 16% perbincangan bersentimen netral dan hanya 8% yang berkonotasi positif.

Litbang Kompas juga menemukan ada 10 topik perbincangan terkait isu ini yang memiliki frekuensi kemunculan paling tinggi.

Topik terkait Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memperoleh sentimen negatif tertinggi, yakni sebesar 82,9%.

Hal ini dipicu oleh pernyataan Bahlil yang menegaskan tidak akan membuka keran impor tambahan bagi SPBU swasta. Bahlil juga mengimbau SPBU swasta agar membeli BBM dari Pertamina untuk dijual kembali ke konsumen.

"Warganet menilai kehadiran Shell, BP, dan Vivo seharusnya membawa angin segar persaingan pasar yang sehat untuk memberikan pelayanan kualitas terbaik bagi pelanggan di Indonesia," kata Litbang Kompas.

(Baca: Perbandingan Jumlah SPBU Pertamina dan Swasta Kuartal I 2025)

Editor : Adi Ahdiat