Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan indeks keparahan kemiskinan di Nusa Tenggara Timur pada 2023 tercatat -15.79% menjadi 0,8 poin. Sejak 2012, indeks keparahan kemiskinan (p2) menurut wilayah menurut provinsi: kota dan desa di Nusa Tenggara Timur menunjukkan tren kenaikan dari sisi jumlah
Sebelumnya menurut rekam jejak enam tahun terakhir, rekor pertumbuhan tertinggi di Nusa Tenggara Timur pernah terjadi pada 2015 dengan pertumbuhan sebesar 82,28%. Sedangkan rata-rata enam tahun terakhir yakni tercatat tumbuh -3,69%.
(Baca: Produksi Stroberi Periode 2014-2024)
Daftar 10 Terbesar:
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata indeks keparahan kemiskinan untuk 10 provinsi teratas data per 2023 adalah 0,45 poin.
Indeks keparahan kemiskinan tersebut turun 3,56% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial di di Nusa Tenggara Barat | 2024)
Urutan pertama adalah Papua, wilayah ini mencatatkan hingga 2,15 poin. Provinsi ini mencatatkan penurunan -0,67 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Setelahnya Papua Barat di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, indeks keparahan kemiskinan di provinsi ini tumbuh nan%. Jumlah indeks keparahan kemiskinan di provinsi ini dilaporkan 1,71 poin. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak 1,82 poin.
Berikutnya, Maluku dengan indeks keparahan kemiskinan 0,86 poin, Nusa Tenggara Timur dengan indeks keparahan kemiskinan 0,8 poin dan Aceh dengan indeks keparahan kemiskinan 0,78 poin
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan indeks keparahan kemiskinan dengan poin tertinggi:
- Papua 2,15 poin
- Papua Barat 1,71 poin
- Maluku 0,86 poin
- Nusa Tenggara Timur 0,8 poin
- Aceh 0,78 poin
- Gorontalo 0,74 poin
- Nusa Tenggara Barat 0,59 poin
- Sulawesi Tengah 0,54 poin
- Bengkulu 0,52 poin
- Sulawesi Tenggara 0,48 poin