Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Tasikmalaya, pada 2024 tercatat Rp49,78 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,64% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp46,1 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,43%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,97 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp25.916 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 461.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp18,33 jutajuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -1,09%.
Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 3,57% menjadi Rp8,96 jutajuta, sektor industri pengolahan dengan PDRB Rp4,15 jutajuta (9,57%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp3,49 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Tasikmalaya pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Tasikmalaya ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 31,1%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor industri pengolahan, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.