Realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp490,6 triliun per Maret 2022. Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), nilai tersebut baru sekitar 18,07% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang totalnya sebesar Rp2.714,2 triliun.
Jika dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu, realisasi belanja negara pada Maret 2022 turun 6,2% dibanding Maret 2021 yang jumlahnya Rp523 triliun.
Hingga Maret 2022, realisasi belanja negara terbesar berasal dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yakni sebesar Rp176,5 triliun. Angka ini naik 2% dari TKDD pada Maret 2021 yang berjumlah Rp173 triliun.
Realisasi terbesar berikutnya adalah belanja non-kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp164,2 triliun. Jumlahnya naik 10,6% dibandingkan belanja non-K/L Maret 2021 yang mencapai Rp148,5 triliun.
Selanjutnya, realisasi belanja K/L mencapai Rp150 triliun pada Maret 2022. Nilai tersebut turun 25,6% dibandingkan periode sama tahun lalu yang berjumlah Rp201,6 triliun.
Adapun realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp501 triliun hingga Maret 2022. Nilai tersebut tercatat lebih besar dari realisasi belanja, sehingga Indonesia mengalami surplus APBN Rp10,3 triliun atau 0,06% terhadap produk domestik bruto (PDB).
(Baca: Belanja Negara Februari 2022 Capai Rp282 Triliun, Paling Banyak untuk Apa?)