Riset Continuum: Mayoritas Warga RI Tak Mengkhawatirkan Isu Resesi

Ekonomi & Makro

Premium

Cindy Mutia Annur 11/01/2023 18:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut riset Continuum, 95% perbincangan di media sosial Indonesia menyatakan tidak khawatir akan terjadinya resesi di dalam negeri.

Tingkat Kekhawatiran akan Resesi dalam Perbincangan di Media Sosial Indonesia (17-30 November 2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Riset Continuum: Mayoritas Warga RI Tak Mengkhawatirkan Isu Resesi”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Tingkat Kekhawatiran akan Resesi dalam Perbincangan di Media Sosial Indonesia (17-30 November 2022)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Isu resesi yang ramai diperbincangkan sejak tahun lalu membuat sebagian masyarakat dunia khawatir. Meski demikian, perusahaan riset Continuum menemukan hal berbeda di Indonesia.

Berdasarkan data perbincangan media sosial yang dikumpulkan Continuum selama periode 17 Oktober–30 November 2022, sebanyak 95% menyatakan tidak khawatir akan terjadinya resesi di dalam negeri, dan hanya 5% yang khawatir.

Menurut Continuum, isi perbincangan media sosial yang mengkhawatirkan resesi terkait dengan kenaikan harga/inflasi, krisis pangan, pemutusan hubungan kerja (PHK), kesulitan mencari kerja, dan potensi meningkatnya kriminalitas.

"Faktor kekhawatiran tersebut cukup umum dikaitkan dengan resesi ekonomi. Pasalnya, pada kasus resesi umum terjadi siklus stagflasi di mana tidak ada pertumbuhan ekonomi namun tetap terjadi inflasi," kata Continuum dalam laporannya.

"Kondisi ini akan merambat ke berbagai aspek lainnya, salah satunya pasar kerja, dan memaksa pengusaha untuk melakukan PHK demi efisiensi biaya," lanjutnya.

(Baca: Ini Hal yang Dicemaskan Penduduk Indonesia jika Terjadi Resesi)

Editor : Adi Ahdiat