Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bener Meriah, pada 2023 tercatat Rp6015,82 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5476,17 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,09%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Lampung Barat pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 172,78 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.550 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 343.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bener Meriah pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp3,26 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 7,72% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,89 jutajuta.
Setelahnya sektor konstruksi tumbuh 2,56% menjadi Rp832,98 ribujuta, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp461,99 ribujuta (2,71%).
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Enrekang Menurut Sektor pada 2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp283,21 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 4,99% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp250,14 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bener Meriah pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bener Meriah ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 51,83%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.