Aktivitas manufaktur di berbagai negara melambat pada bulan Juni, di tengah berbagai tekanan seperti lonjakan harga dan gangguan rantai pasokan.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur global, sebuah indikator aktivitas pabrik, turun ke 52,2 pada bulan Juni dari 52,3 pada bulan sebelumnya, menurut bank investasi JP Morgan dan perusahaan konsultan S&P Global.
Walaupun masih dalam zona ekspansi, PMI manufaktur global turun ke level paling rendah dalam 22 bulan terakhir. Penurunan ini terjadi meskipun aktivitas pabrik di Tiongkok, yang merupakan pusat manufaktur dunia, telah bangkit.
Aktivitas manufaktur di berbagai daerah melambat di tengah lonjakan harga bahan baku. Optimisme bisnis turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
PMI manufaktur Zona Eropa juga merosot ke level terendahnya dalam 22 bulan terakhir. Indeksnya turun ke 52,1 pada bulan Juni dari 54,6 pada bulan sebelumnya.
Ekspansi manufaktur di Asia Tenggara juga melambat, dengan PMI manufakturnya turun ke-52 pada bulan Juni dari 52,3 pada bulan sebelumnya.
(Baca: Bisnis Manufaktur Indonesia Menguat pada April 2022)