Soal Pemulihan Ekonomi, Masyarakat Indonesia Paling Optimistis di Asia Tenggara

Ekonomi & Makro

Lite

Dimas Jarot Bayu 23/10/2020 09:50 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Di Indonesia, 75% responden optimistis ekonomi Indonesia akan menguat satu semester ke depan

Optimisme Masyarakat Asia Tenggara soal Penguatan Ekonomi dalam 6 Bulan ke Depan

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Soal Pemulihan Ekonomi, Masyarakat Indonesia Paling Optimistis di Asia Tenggara

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Optimisme Masyarakat Asia Tenggara soal Penguatan Ekonomi dalam 6 Bulan ke Depan

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil survei perusahaan riset Ipsos menunjukkan masyarakat Indonesia paling optimistis di antara negara-negara Asia Tenggara terkait dengan pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 75% responden optimistis ekonomi Indonesia akan menguat satu semester ke depan.

Posisi Indonesia disusul Vietnam dengan 55% responden yang optimistis ekonomi mereka akan menguat dalam enam bulan ke depan. Filipina berada di urutan ketiga dengan jumlah responden yang optimistis ekonomi menguat enam bulan ke depan sebanyak 50%.

Di Malaysia, hanya 35% responden yang optimistis ekonomi menguat dalam enam bulan ke depan. Ada 34% responden di Thailand yang optimistis ekonomi mereka akan menguat dalam enam bulan ke depan. Sementara, hanya 28% responden di Singapura yang optimistis ekonomi akan meningkat dalam enam bulan ke depan. (Baca: Serapan Anggaran Covid-19 dan PEN Tertinggi untuk Perlindungan Sosial)

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi