Lewat Marketplace, 77% UMKM Terbantu Pasarkan Produk saat Pandemi Covid-19

Ekonomi & Makro

Lite

Cindy Mutia Annur 05/05/2021 08:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Peran Penting Marketplace bagi UMKM saat Pandemi Covid-19 (Mei 2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Lewat Marketplace, 77% UMKM Terbantu Pasarkan Produk saat Pandemi Covid-19

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Peran Penting Marketplace bagi UMKM saat Pandemi Covid-19 (Mei 2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, sebanyak 77% usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menilai marketplace berperan penting dalam memasarkan produk. Alhasil, mereka pun dapat bertahan untuk berjualan di masa pandemi virus corona Covid-19.

Sebanyak 75% UMKM menilai marketplace berperan penting dalam menarik konsumen lantaran punya banyak program promosi, seperti ongkos kirim, cashback, dan diskon. Kemudian, UMKM yang menganggap marketplace penting untuk berjualan karena transaksinya aman dan mudah digunakan (user friendly) masing-masing sebanyak 69% dan 66%.

Ada 55% UMKM menganggap marketplace memberi edukasi lengkap kepada pelaku usaha tentang cara berjualan daring. Bahkan, 35% UMKM menilai marketplace membantu penjualan produk mereka hingga ke ranah ekspor.

(Baca: Mayoritas UMKM Berikan Promosi Gratis Ongkir di Marketplace)

Riset KIC bertajuk "MSME Study Report 2021: Peran Marketplace bagi UMKM" dilakukan terhadap 392 UMKM di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Medan. Survei dilakukan pada periode 24 Maret hingga 9 April 2021.

Editor : Dimas Jarot Bayu