Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Aceh Barat, pada 2024 tercatat Rp14,05 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 7,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp13,57 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 5,84%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya Periode 2004 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 207,69 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp67.948 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 152.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp4,05 jutajuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -2,16%.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Aceh Barat ini adalah sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 26,82% menjadi Rp3,42 jutajuta, PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 0,29% menjadi Rp1,85 jutajuta.
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Pidie Jaya Rp.28,38 Juta)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Aceh Barat, untuk urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan nilai Rp1,01 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 4,48% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp937,08 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Aceh Barat pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Aceh Barat ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 27,79%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.