Penerimaan Pajak Bersih RI Ambruk 5,1% pada Agustus 2025

Ekonomi & Makro

Lite

Erlina Fury Santika 25/09/2025 20:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kemenkeu melaporkan, penerimaan pajak neto Indonesia mencapai Rp1.135,44 triliun hingga Agustus 2025. Turun 5,1% dibanding penerimaan bulan sebelumnya.

Realisasi Penerimaan Pajak Neto Indonesia per Bulan pada Januari-Agustus (2024-2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Penerimaan Pajak Bersih RI Ambruk 5,1% pada Agustus 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Realisasi Penerimaan Pajak Neto Indonesia per Bulan pada Januari-Agustus (2024-2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, penerimaan pajak bruto Indonesia mencapai Rp1.442,74 triliun sepanjang Januari-Agustus 2025.

Dari jumlah tersebut, penerimaan pajak neto yang dihitung setelah restitusi sebesar Rp1.135,44 triliun. Angka ini mencakup 51,9% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 54,7% dari target outlook.

Penerimaan pajak bersih hingga Agustus 2025 itu turun 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp1.196,5 triliun.

Sementara untuk penerimaan per bulan pada Agustus 2025 tercatat sebesar Rp145,4 triliun, turun 3,8% (yoy) dari Agustus 2024 yang sebesar Rp151,2 triliun.

Secara tren sejak awal tahun 2025, penerimaan pajak paling tinggi tercatat pada April 2025 yang sebesar Rp234,4 triliun. Sedangkan terendah jatuh pada Januari, hanya Rp88,9 triliun.

Dalam keterangan tertulisnya, Kemenkeu menjelaskan, pertumbuhan penerimaan pajak 2025 ditopang oleh sejumlah sektor, yakni ketenagalistrikan, pertambangan bijih logam, perdagangan online, perdagangan besar, pertanian tanaman, industri minyak kelapa sawit, dan perbankan.

Selain itu, penerimaan pajak per jenis juga didorong dari penerimaan PPh 21, PPN DN, PPh Badan, dan PPN impor.

(Baca: Belanja Negara Bengkak, APBN Defisit Rp321 Triliun pada Agustus 2025)

Editor : Erlina Fury Santika