Deflasi Bulanan RI 0,08% pada Agustus 2025, Ini Komoditas Pendorongnya

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia mengalami deflasi bulanan 0,08% (month-to-month/mtm) pada Agustus 2025. BPS menilai hal tersebut merupakan pola musiman. 

"Berdasarkan historis sejak 2021-2025, terjadi deflasi di setiap bulan Agustus," kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/9/2025). 

Namun, posisi deflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 0,02% (mtm) dan Agustus 2024 dengan 0,03% (mtm). 

Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, tomat jadi penyumbang andil deflasi terbesar, yakni 0,10% (mtm) pada Agustus 2025. 

Berikutnya ada cabai rawit yang menyumbang 0,07% (mtm), tarif angkutan udara  0,03% (mtm), dan biaya uang sekolah SMA 0,02% (mtm). 

BPS mencatat, deflasi pada kelompok biaya uang sekolah di tingkat SMA tersebut terjadi di 6 provinsi, yakni Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. 

"Salah satu faktornya karena adanya kebijakan terkait pendidikan yang ditetapkan pemerintah provinsi untuk biaya sekolah, pendaftaran SPP, dan uang komite untuk sekolah negeri di tingkat SMA/SMK/SLB," kata Pudji. 

Pada Agustus 2025 deflasi bulanan terjadi di 27 provinsi Indonesia, sedangkan 11 provinsi lainnya mengalami inflasi bulanan.

Inflasi bulanan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu 1,37% (mtm). Sedangkan deflasi bulanan terdalam terjadi di Maluku Utara sebesar 1,90% (mtm).

(Baca: Target Pertumbuhan dan Inflasi RI dalam Asumsi Makro RAPBN 2026)