Anggaran Belanja Subsidi RI pada 2026 Tertinggi Satu Dekade Terakhir

Ekonomi & Makro

Lite

Leoni Susanto 19/08/2025 19:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Subsidi energi untuk tahun depan direncanakan naik 10,7% ketimbang outlook 2025. Ini menjadi yang tertinggi dalam satu dekade.

Belanja Subsidi Energi dan Non-Energi (2016-2026*)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Anggaran Belanja Subsidi RI pada 2026 Tertinggi Satu Dekade Terakhir

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Belanja Subsidi Energi dan Non-Energi (2016-2026*)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pemerintah berencana mengalokasikan belanja subsidi energi dan non-energi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negeara (RAPBN) tahun anggaran 2026 sebesar Rp318,9 triliun. Angka ini naik 10,7% dibanding outlook 2025 yang sebesar Rp288,2 triliun, sekaligus yang tertinggi dalam setidaknya satu dekade terakhir.

Rinciannya, alokasi subsidi energi ditargetkan mencapai Rp210,1 triliun atau naik 14,3% dibanding outlook 2025. Subsidi ini terdiri dari subsidi jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu, liquefied petroleum gas (LPG) tiga kilogram, dan listrik.

Sedangkan subsidi non-energi ditarget senilai Rp108,8 triliun atau naik 4,3% dibanding outlook 2025. Subsidi ini mencakup subsidi pupuk, public service obligation (PSO), Bunga Kredit Program, dan pajak ditanggung pemerintah (DTP).

Untuk diketahui, hingga paruh pertama 2025, realisasi belanja subsidi energi baru mencapai Rp66,9 triliun atau 36,4% dari outlook tahun anggaran. Sedangkan realisasi subsidi non-energi semester I/2025 mencapai Rp25,9 triliun atau 24,8% dari outlook tahun anggaran

Berikut rincian alokasi subsidi dari tahun 2016 hingga target 2026: