Tren Judi Online di Indonesia Terus Meningkat sampai 2024

Tren judi online di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini terlihat dari makin banyaknya transaksi judi online yang ditemukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

(Baca: Pemicu Kecanduan Judi, Ingin Cepat Kaya sampai Kesepian)

Menurut temuan PPATK, pada 2017 baru ada sekitar 250 ribu transaksi terkait judi online di Indonesia, dengan nilai total Rp2 triliun.

Setelah itu aktivitasnya melonjak signifikan, hingga pada 2024 PPATK menemukan sekitar 209 juta transaksi, dengan nilai total menembus Rp359 triliun.

PPATK juga menemukan, pada 2024 jumlah pemain judi online di Indonesia mencapai 16,38 juta orang.

"Ini bukan sekedar angka, dampak sosial dari persoalan besar kecanduan judi online ini adalah konflik rumah tangga, prostitusi, pinjaman online dan lain-lain," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam siaran pers (8/5/2025).

"Banyak kejahatan turunan dari judi online ini, seperti kekerasan, penipuan, pinjaman online ilegal, sampai pembunuhan. Ini berbahaya," lanjutnya.

Berikut rincian jumlah dan nilai transaksi judi online di Indonesia periode 2017-2024, dihimpun dari laporan tahunan dan siaran pers PPATK: 

• 2017: jumlah transaksi 250,7 ribu kali, nilai total Rp2,01 triliun
• 2018: jumlah transaksi 666,1 ribu kali, nilai total Rp3,98 triliun
• 2019: jumlah transaksi 1,85 juta kali, nilai total Rp6,18 triliun
• 2020: jumlah transaksi 5,63 juta kali, nilai total Rp15,77 triliun
• 2021: jumlah transaksi 43,6 juta kali, nilai total Rp57,91 triliun
• 2022: jumlah transaksi 121 juta kali, nilai total Rp155,46 triliun
• 2023: jumlah transaksi 168 juta kali, nilai total Rp327 triliun
• 2024: jumlah transaksi 209,57 juta kali, nilai total Rp359,81 triliun

(Baca: Kasus Gagal Bayar Pinjol Indonesia Cenderung Meningkat Kuartal I 2025)