World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% pada 2025

Ekonomi & Makro

Lite

Erlina Fury Santika 11/06/2025 16:00 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Perhitungan World Bank, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di posisi 4,7% pada 2025. Proyeksi ini dipangkas 0,4 poin persen dari sebelumnya.

Estimasi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Indonesia versi World Bank (2022-2027)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% pada 2025

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Estimasi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Indonesia versi World Bank (2022-2027)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,7% pada 2025. Angka ini turun 0,4 poin persen dari prediksi sebelumnya.

Angka tersebut termasuk rendah, tetapi World Bank tetap menilai ada peningkatan tipis pada 2026 menjadi 4,8% dan 5% pada 2027. Angka proyeksi 2026 juga turun 0,3 poin persen dari prediksi sebelumnya.

Secara umum, World Bank memproyeksikan kondisi ekonomi regional hingga global memang melemah, terlebih dengan naiknya tensi perdagangan dan ketidakpastian kebijakan di sejumlah negara.

Pertumbuhan di Asia Timur dan Pasifik (EAP) diproyeksikan melambat dari 5% pada 2024 menjadi 4,5% pada 2025, sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Pertumbuhan global juga melambat menjadi 2,3% pada 2025.

Penurunan ini kompak diprediksi di sebagian besar negara di dunia bila dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Menurut World Bank, angka proyeksi tersebut akan menandai tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, selain dari resesi global secara langsung.

Kenaikan tarif perdagangan yang tajam dan kondisi ketidakpastian yang menjadi biang kerok pada penurunan pertumbuhan yang meluas dan memburuknya prospek di sebagian besar negara dunia.

"Prospek pertumbuhan global yang lemah tidak mungkin membaik secara material tanpa tindakan berupa kebijakan untuk mengatasi tingginya pembatasan perdagangan, ketegangan geopolitik, ketidakpastian yang meningkat, dan ruang fiskal yang terbatas," tulis World Bank dalam laporan Global Economy Faces Trade-Related Headwinds, dikutip pada Rabu (11/6/2025).

Editor : Erlina Fury Santika