Alokasi Belanja Negara Rp3.613 T pada 2025, Naik 5,9%

Ekonomi & Makro

Premium

Erlina F. Santika 20/08/2024 13:43 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Nominal dan Pertumbuhan Belanja Negara (2020-2025)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

~~Rp100.000~~ 50.000/bulan

Hanya Rp416 per artikel

Lebih detail »

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nominal dan Pertumbuhan Belanja Negara (2020-2025)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp3.613,1 triliun pada rancangan anggaran dan pendapatan belanja negara (RAPBN) 2025. Hal ini tertuang dalam laporan Buku II Nota Keuangan.

Jumlah tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.693,2 triliun atau 74,5% terhadap total belanja negara dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp919,9 miliar atau 25,5% dari total belanja.

Nominal belanja itu tumbuh 5,9% dari outlook 2024 yang sebesar Rp3.412,2 triliun. Rinciannya, Rp2.558,2 triliun untuk belanja pemerintah pusat dan Rp854 untuk TKD.

"Secara umum kebijakan belanja negara diarahkan untuk penguatan kualitas belanja agar efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," demikian bunyi laporan Nota Keuangan tersebut yang dikutip pada Selasa (20/8/2024).

Pemerintah menyebut belanja negara pada periode 2020-2024 telah diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, peningkatan kualitas SDM serta pembangunan infrastruktur.

Namun, pertumbuhan ekonomi pada 2020 memang mengalami kontraksi sebesar 2,07% karena pandemi namun bangkit kembali pada 2021 mencapai 3,69%.

Laporan itu menjelaskan, pada kurun waktu 2021-2023, rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 4,7% dengan tingkat kemiskinan turun dari 9,36% pada 2023 menjadi 9,03% pada 2024, melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024. Adapun serta tingkat pengangguran turun dari 5,32% pada 2023 menjadi 4,82% pada 2024, menurut data BPS per Mei 2024.

Kinerja perekonomian tersebut pun terlihat dari belanja negara yang meningkat dari Rp2.595,5 triliun pada 2020 menjadi Rp3.121,2 triliun pada 2023 atau tumbuh rata-rata sebesar 6,3%.

"Ditengah kondisi global yang masih dipenuhi ketidakpastian dan kondisi domestik yang dinamis, APBN tetap diandalkan untuk menjadi shock absorber sehingga daya beli masyarakat dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga," tulis Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam laporan tersebut.

Editor : Erlina F. Santika

Data Terkait

KLHK: Jumlah Titik Panas di Indonesia Capai 436 Dalam 24 Jam Terakhir (Jumat, 13 Juni 2025)

Peringkat dan Jumlah Kunjungan Situs Perbankan Periode April 2025

Pengangguran di Kabupaten Jayawijaya 2,57% | 2023

Harga Pangan Hari Ini di D.I Yogyakarta: Garam Naik, Cabai Merah Turun

Impor Bijih Indonesia dari Guyana Naik Menjadi US$ 0,54 Juta

Jumlah Tamu Asing di Hotel Nonbintang di Jawa Barat | 2024

Data Stories Terkini

Data Historis Rata - Rata Upah di Papua Periode 2018-2023 Ketenagakerjaan 13/06/2025, 12:02 WIB

Harga Paladium - Palladium Naik Menuju Level US$1062.5 /Troy Ounce (Jumat, 13 Juni 2025) Pasar 13/06/2025, 11:43 WIB

PDRB ADHK Sektor Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Periode 2013-2024 Perdagangan 13/06/2025, 11:33 WIB