Aliran Investasi Hijau di Asia Tenggara Menguat pada 2023

Ekonomi & Makro

Lite

Adi Ahdiat 15/05/2024 17:42 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut laporan Bain & Company, pada 2023 kawasan Asia Tenggara menerima investasi hijau US$6,3 miliar, meningkat 20% dibanding tahun sebelumnya.

Nilai Investasi Hijau di Asia Tenggara (2021-2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Aliran Investasi Hijau di Asia Tenggara Menguat pada 2023

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Nilai Investasi Hijau di Asia Tenggara (2021-2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Aliran investasi hijau di kawasan Asia Tenggara menguat pada 2023.

Hal ini tercatat dalam Southeast Asia’s Green Economy 2024 Report, laporan kolaborasi dari Bain & Company, GenZero, Standard Chartered, dan Temasek.

Investasi hijau merupakan aktivitas penanaman modal di sektor-sektor berkelanjutan, yakni sektor yang memberi manfaat jangka panjang untuk ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Menurut laporan Bain & Company, investasi hijau yang masuk ke Asia Tenggara sepanjang 2023 mencapai US$6,3 miliar, tumbuh sekitar 20% dibanding tahun sebelumnya.

Investasi ini terbagi ke beragam sektor mulai dari pengembangan energi terbarukan, pengolahan limbah dan daur ulang, transportasi ramah lingkungan, konservasi lahan, sampai pertanian berkelanjutan.

Jika dipecah per negara, aliran investasinya paling banyak masuk ke Indonesia.

Pada 2023 Indonesia tercatat menerima investasi hijau hampir US$1,6 miliar, setara 25% dari total aliran modal serupa di Asia Tenggara.

Adapun jika dirinci sumbernya, investasi hijau di Asia Tenggara pada 2023 mayoritas berasal dari investor domestik.

"Ada lebih banyak investor domestik di kawasan ini, sedangkan investor asing (dari luar Asia Tenggara) konsisten berkurang," kata Bain & Company dalam laporannya.

(Baca: Investor Sukuk Hijau Ritel Biayai Proyek Kereta sampai Manajemen Banjir)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Banyak Negara Asia Tenggara Punya Risiko Bencana Sangat Tinggi

Jumlah Pekerja di Sektor G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil di Nusa Tenggara Timur | 2024

7,54% Penduduk di Kabupaten Tulang Bawang Masuk Kategori Miskin

Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tanggamus | 2004 - 2024

Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Bandung Barat Turun 1,23% Setahun Terakhir

20,04 Ribu Penduduk Kab. Jayawijaya Lulusan SMP pada Akhir 2024

Data Stories Terkini

Garis Kemiskinan Non Makanan Perkotaan Periode 2015-2025 Demografi 05/12/2025, 15:32 WIB

Harga Beras Kualitas Medium II di Pasar Tradisional Periode Desember 2024-2025 Ekonomi & Makro 05/12/2025, 15:20 WIB

Harga Gas Alam Dunia Turun Menuju Level US$5,05 /Mmbtu (Jumat, 05 Desember 2025) Energi 05/12/2025, 15:01 WIB

Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024 Demografi 05/12/2025, 15:00 WIB

Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Asmat Papua Selatan Capai 152,51 Poin pada 2025 Properti 05/12/2025, 14:57 WIB

Keadaan Angkatan Kerja di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur pada 2024 Ketenagakerjaan 05/12/2025, 14:56 WIB

Unduh

Sumber

Aliran Investasi Hijau di Asia Tenggara Menguat pada 2023

Aliran Investasi Hijau di Asia Tenggara Menguat pada 2023

Tags

Data Terkait

Banyak Negara Asia Tenggara Punya Risiko Bencana Sangat Tinggi

Jumlah Pekerja di Sektor G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil di Nusa Tenggara Timur | 2024

7,54% Penduduk di Kabupaten Tulang Bawang Masuk Kategori Miskin

Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tanggamus | 2004 - 2024

Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Bandung Barat Turun 1,23% Setahun Terakhir

20,04 Ribu Penduduk Kab. Jayawijaya Lulusan SMP pada Akhir 2024

Data Stories Terkini

Data Populer

Aliran Investasi Hijau di Asia Tenggara Menguat pada 2023

Aliran Investasi Hijau di Asia Tenggara Menguat pada 2023

Tags

Data Terkait

Banyak Negara Asia Tenggara Punya Risiko Bencana Sangat Tinggi

Jumlah Pekerja di Sektor G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil di Nusa Tenggara Timur | 2024

7,54% Penduduk di Kabupaten Tulang Bawang Masuk Kategori Miskin

Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Tanggamus | 2004 - 2024

Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Bandung Barat Turun 1,23% Setahun Terakhir

20,04 Ribu Penduduk Kab. Jayawijaya Lulusan SMP pada Akhir 2024

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer