Penambahan besar-besaran lahan sawit tidak serta-merta membuat ekonomi daerah tumbuh. Hal ini setidaknya jika berkaca ke lima provinsi dengan laju penambahan luas sawit tertanam terbesar di Indonesia (2011-2017).
Dengan membandingkan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor perkebunan di lima provinsi tersebut terhadap PDRB total, terlihat bahwa pertumbuhan tidak berbanding lurus. Hanya Riau dan Kalimantan Timur yang menunjukkan tren kenaikan PDRB perkebunannya terhadap penambahan lahan sawit.
Di Sumatera Utara meski ada tren meningkat, angkanya bisa dibilang stagnan. Di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah bahkan persentase PDRB perkebunan menunjukkan penurunan kontribusi.
Perbandingan ini bisa memberikan indikasi bahwa penambahan lahan untuk perkebunan sawit tidak serta merta dapat dikatakan memberikan kontribusi yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi daerah.