Menurut laporan terbaru Google, Temasek, dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2023, nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$82 miliar atau sekitar Rp1.292 triliun pada tahun ini (kurs Rp15.757/US$). Nilai ini tumbuh melambat 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Tercatat, transaksi ekonomi digital Indonesia pada sektor e-commerce, perjalanan online, dan media meningkat pada 2023, sedangkan taksi dan ojek online alias ojol justru menurun. Sektor e-commerce masih menjadi penyumbang terbesar terhadap nilai ekonomi digital Indonesia tahun ini.
Berikut rincian proyeksi GMV ekonomi digital di Indonesia berdasarkan sektornya tahun ini:
- E-commerce: US$62 miliar, naik 7% (yoy)
- Pesan-antar makanan/transportasi: US$7 miliar, turun 8% (yoy)
- Media online: US$7 miliar, naik 5% (yoy)
- Travel online: US$6 miliar, naik 68% (yoy)
Google, Bain and Company, dan Temasek mengatakan bahwa para startup di sektor e-commerce, pesan-antar makanan, dan berbagi tumpangan atau ride hailing telah mengurangi jumlah promosi atau bakar uang.
“Hal itu demi menyeimbangkan pertumbuhan dan profitabilitas,” kata Google, Bain and Company, dan Temasek dilansir dari laporannya. Imbasnya, pertumbuhan GMV para startup itu melambat usai konsumen yang sensitif terhadap harga memilih opsi lain.
“Namun jumlah pengguna yang setia masih cukup banyak, sehingga mengimbangi penurunan pertumbuhan pasar dengan kenaikan pertumbuhan pendapatan bersih,” kata Google, Bain and Company, dan Temasek.
Meski demikian, Google, Bain and Company, dan Temasek memprediksi nilai GMV ekonomi digital Indonesia baka kembali melonjak hingga mencapai level U$109 miliar pada 2025 dan level US$360 miliar pada 2030. “Sebagian besar didorong oleh e-commerce,” kata mereka.
Adapun secara keseluruhan, GMV ekonomi digital di Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$218 miliar tahun ini. Nilai ekonomi digital Indonesia merupakan yang tertinggi, namun pertumbuhannya terendah kedua setelah Malaysia.
Berikut rincian besaran dan pertumbuhan nilai GMV ekonomi digital negara di Asia Tenggara pada 2023:
- Indonesia: US$82 miliar, naik 8% (yoy)
- Thailand: US$36 miliar, naik 16% (yoy)
- Vietnam: US$30 miliar, naik 19% (yoy)
- Filipina: US$24 miliar, naik 13% (yoy)
- Malaysia: US$23 miliar, naik 7% (yoy)
- Singapura: US$22 miliar, naik 12% (yoy)
(Baca: Ini Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2022 menurut Google)