Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Puncak Jaya, pada 2023 mencapai Rp1509,37 miliar . PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 0,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1450,21 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 4,04%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Tapanuli Utara pada 2023)
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor konstruksi menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor konstruksi. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp428,51 miliar. Nominal ini tumbuh 1,28%.
Setelahnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pertumbuhan negatif nan% menjadi Rp373,4 miliar, kemudian PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 0% menjadi Rp338,01 miliar.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp59,21 miliar.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Bengkayang pada 2023)
Distribusi PDRB di Kabupaten Puncak Jaya pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Puncak Jaya ini adalah sektor konstruksi dengan kontribusi mencapai 28,73%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.